BLOGGER TEMPLATES AND MySpace 1.0 Layouts »

Selasa, 20 September 2011

terimakasih Tuhan

 Tuhan boleh aku meminta 1 jiwa, 1 nyawa yang utuh ? Tuhan, ijin kan aku untuk masih tetap bersama mereka yang aku sayangi tuhan.
Berikan waktu yang panjang untuk ku tuhan.
Aku disini, bertahan hanya untuk mereka tuhan. Aku takut kalau aku terpeleset dan. mengecewakan mereka. Aku takut tetes air mata itu jatuh lagi tuhan. aku hanya ingin smua nya normal tuhan. Jangan ambil smua nya. Aku mencintai nya mencintai semua nya.


Tuhan, kini tugas ku selesai untuk bersama nya. Mungkin ini akan selama nya, aku tak pernah ingin untuk pergi dari dia. Waktu yang jawab smua yang aku lakukan. Mungkin dia memang pilihan hatiku, namun bagaimana dengan ku tuhan ?
Aku sudah membuat keputusan. Bahwa tugas ku bersamanya sudah selesai. Takkan terulang atau pun terlanjutkan. Tuhan kini ku titipkan ia padamu. Berikan yang terbaik untuk nya. Berikan pendamping yang benar benar menyayangi nya.


Ayah, terimakasih untuk smua nya. Entah kata apa lagi yang harus aku ucap kan. Aku cuma sayang ayah.

Mata,hidung, mulut, kaki mereka mebenci ku tuhan. Aku takut kalo smua nya akan terhenti.
Tuhan, jangan pernah engkau memberikan smua yang aku rasakan kepada orang lain tuhan, cukup aku, hanya aku. Aku tak pernah ingin kan jika apa yang aku rasa kan di rasa kan oleh orang lain tuhan. Jangan biarkan semua nya itu terjadi. Terimakasih tuhan atau pelajaran, kesenangan dari cobaan yang kau berikan tuhan.


Tuhan, berikan aku kekuatan untuk menarik udara mu tuhan, berikan aku kekuatan untuk melangkah. Andai waktu dapat terulang seperti dulu. Mungkin aku akan benar benar menjaga tubuh ku.


Sebelum mata ku tertutup, sebelum tangan ku menjadi kaku, sebelum nafas ku terhenti. Ijin kan aku untuk melihat nya, menatap nya, menyentuh nya bahkan memeluk mereka yang aku sayangi tuhan.

Senin, 22 Agustus 2011

thanks for everything

Waktu aku tidur, aku merasa smua nya itu hanya mimpi. Entah apa yang harus aku katakan lagi.
Makasih buat Evan, tante, ayah, ibu, smua nya yang udah bantuin aku. Aku sayang kalian.
Evan makasih banget udah nyanyiin lagu, aku dengerin smua nya van. Thanks bgt.


 "Mengharap"

Di saat ku ter sadar, kau tak lagi disisiku, terasa hampa tak terrelakan.
Saat ku mencintai mu, dengan segenap hatiku, ternyata ku harus merelakan dirimu pergi tuk selamanya.
Mungkin kah terjadi bila saat nanti kau kembali ke padaku, haruskah ku coba terus menunggu. Karna ku masih mengharapkan mu.
 Thanks evan thanks :)
Semua nya maafin aku, evan, semarah apa pun aku, aku tetep bilang makasih udah mau boong buat aku. Mungkin sekarang dimata temen temen ku, kamu buruk, tapi di mataku kamu tuh baik banget van.
Aku bukan gak mau ngasih tau apa yang sebener nya tapi aku cuma takut ada rasa kasian dari mereka buat aku.

Tante, makasih banget udah bantuin aku juga. Makasih buat smua. Febi sayang banget sama kalian. <3
Febi cuma takut kalian tuh sedih kalo febi pergi. Pokok nya kalo emg waktu nya belum habis, permainan nya belum game over, mata nya belum nutup. Smua nya ga boleh nangis, sedih! Ga boleh ya. s

Senin, 15 Agustus 2011

sandiwara

 Sungguh smua itu cuma buat sandiwara, senyum itu, tawa itu. Aku ingin seperti seorang ayah. Berusaha mencari sesuatu untuk orang orang yang ia sayangi bahagia.
Kalian tau apa yang aku rasakan ? Apa yang setiap aku lakukan ?
Aku hanya seorang manusia yang berusah menjadi seperti ayah. Mencari sesuatu untuk kalian senang. Aku merasakan terpukul ketika aku harus kehilangan kluarga ku yang tak pernah rukun. Aku pun merasa terpukul ketika saat itu pula aku menderita penyakit Hepatoma atau lebih tepat nya kanker hati.
Aku terseyum tetapi hati ku tidak. Aku tertawa tetapi hati ku pun tidak. Entah kapan lagi aku bisa tertawa lepas ? Ya tuhan kini aku merasa seperti boneka yang slalu di mainkan tetapi yg memainkan ku tak pernah tau apa yang aku rasakan.
Aku menangis ketika aku mimisan.
Aku pula menangis ketika aku merasa pusing. Atau pun lain nya. Mungkin jika kalian tau kalian akan merasa bahwa aku cengeng. Kalian bebas bicara apa pun yang kalian suka tapi kalian ga pernah merasakan sedikit pun apa yang aku rasakan. Mungkin ini hanya mimisan biasa tapi perasaan nya yg luar biasa merasa takut. Mungkin ini hanya pusing biasa. Tetapi posisi pusing itu sendiri yg salah.
Ayah slalu blg aku itu seperti orang yang mampu berenang diantara org org lain. Aku ga boleh sedikit pun kalah dengan rasa sakit yang datang.
Entah aku akan bertahan sampai kapan. Berakhir dimana. Bersama siapa.

Sirius



Sirius, bintang yang paling terang di langit sana, seburuk apapun cuaca di atas sana, ia tetap ada, cerah,mendung ia slalu ada. Aku ingin seseorang seperti sirius. Seburuk apapun aku, aku ingin dia slalu ada. Senang maupun sedih.

Setelah ku slidiki banyak para ilmuan yang mengatakan bahwa sirius itu butuh cahaya energi yang sangat besar untuk menimbul kan cahaya yg terang pula, semakin lama ketika sirius itu tak punya energi cahaya lagi, ia tidak bisa menerangkan nya lagi seperti dulu. Tapi aku bermimpi sirius yang ku punya itu akan kembali seperti dulu.

Sirius akan selalu menjadi bintang yang paling terang walaupun cahaya nya telah meredup, orang yang menyukai bintang akan menganggap sirius itu bintang yang paling terang tak pernah pudar bahkan tersaingi.
Begitu pula dengan sirius ku, ia akan slalu menjadi bintang yang di hati ku walaupun suatu saat ia tak akan pernah kembali. Bintangku akan slalu menjadi bintang yang terindah setelah bintang ayah ku :)

Senin, 11 Juli 2011

I'm AFRAID

andai aku bisa seperti kalian.
Tuhaaan...
Kapan semuanya berakhir ? Kapan semua berhenti ? Kapan semua kembali normal ?
Aku sedih. Aku lelah. Aku tak bisa merasakan atau pun mengingat kesenangan ku dulu tanpa ikatan ini. Andai aku seperti kalian. Melakukan sesuatu yang kalian mau tanpa ada halangan atau pun pertahanan.
Mata ku tak bisa seperti dulu, melihat sesuatu yang indah tanpa rasa perih. Kini ketika aku melihat sesuatu dengan waktu yang begitu lama, mata ku terasa perih, buram bahkan kadang aku mengeluarkan air mata.
Kaki ku tak bisa melangkah jauh untuk berlari, melangkah indah. Kini dia hanya bisa berjalan dan sedikit demi sedikit, kita aku lelah menjalan kan kaki ku, ia terasa seperti mati rasa, seperti kesemutan. Aku selalu berfikir kapan semua nya kembali seperti dulu ?
Ya tuhaaan kadang aku sedih, menangis. Sekarang aku gak bisa jalan-jalan di sekolah lagi waktu istirahat, ga bisa lari-lari lagi sama temen-temen di sekolah. Bahkan gara gara sakit ini. Teman ku satu per satu hilang. Kini ketika jam istirahat berdering. Aku hanya bisa duduk. Bahkan ketika orang bertanya "feb ga ke bawah ? Ga makan ?" Aku cuma bisa jawab " nggk. Lagi ga mood". Namun kita orang itu pergi. Terkadang aku menetes kan air mata.
Tuhan apa ini cobaan ? Sampai kapan ini akan berakhir tuhan ?.
Aku takut kehilangan semua nya. Kalo aku pergi siapa yang bakal bikin ayah kesel lagi ? Siapa yang bakal nemenin ade main ps ? Apa nanti aku bisa lakuin itu nanti ?.

Selasa, 17 Mei 2011

SELASA !

Selasa,160511.


Pagi-pagi sekali ayah membangunkan ku dan dengan heran aku segera terbangun.
"De de ayo cepet bangun  hei"
" Apa yah ? Kenapa ?" Tanya ku heran sambil memakai sandal ku dan pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah ku.
Ayah menungguku di depan pintu kamar ku ia memberika handuk keci untuk mengeringkan wajahku. Setelah aku mengeringkan wajah ayah menyodorkan 1 gelas air putih dan langsung ku minum. Aku melihat jam dinding menujukan pukul 5 pagi. " Wew tumben ayah bangun jam segini" ucap ku pada ayah sambil tertawa kecil. Ketika kita menuruni tangga aku melihat seorang pria dan ternyata itu rekan kerja ayah ku dengan membawa tas besar dan di meja tamu sudah di penuhi banyak gelas-gelas. " Helo afi, apa kabar ?" Basa basi om Akbar.
"Iya hai om. Baik" jawab ku dengen dingin. Hati ku mengatakan ini akan menjadi hal yang buruk bagi ku.
Ternyata benar ayah memanggil dia untuk membawakan ramuan-ramuan yang berasal dari daun-daunan. Om Akbar dan ayah menyuruh ku menghabis kan ramuan tersebut.
Ku cium dari ke jauhan rasa nya bau sekali. Aaaah baru kucium sudah ingin muntah apalagi menghabiskan nya. Di meja terdapat 6 gelas namun kata nya ini hanya baru sebagian. Namun demi ayah aku mengambil gelas pertama ku. Baru saja ku tegukkan ke mulut ku aku sudah menetes kan air mata.
"Ayah aku aku gak mua ayah ! Rasanya pahit sekali" rintih ku pada ayah.
"Enggak kok enak sayang nih ayah juga minum nih" ayah membantu ku namun dari senyum nya ia terlihat sangat tidak menyukai nya.
YaTuhan rasa nya aku seperti bayi yang baru lahir. Yang mau di apa apakan di suruh ini suruh itu tanpa berontak. Sering ku muntah kan isi gelas itu namun ayah mengelus rambut ku dan berkata " ayo masa gitu aja gak kuat, klo abis smua nya ayah tlaktir kamu McD sepuas nya deh" tantang ayah . Aku terus terusan menangis. Namun taklama dari itu baru saja aku menghabis kan 3 gelas. Ayah berkata " cukup cukup udah udah sayang gpp. Maafin ayah" ucap nya sambil memeluk ku. "Maafin ayah ayah janji gak akan nyuruh kamu minum kayak gitu lagi maafin ayah" ucap nya sambil meneteskan air mata ke baju ku.
Saat itu aku berhenti menangis dan aku pun tersenyum pada ayah. Ayah merangkul ku dan membawa ku ke kamar ku. " Tidur lagi ya sayang maafin ayah " ayah memberikan selimut dan mematikan lampu kamar ku kembali. Ia pergi dan meninggal kan kecupan nya di kening ku.
10 menit ayah meninggal kan ku. Ketika aku ingin tidur namun kini kepala ku terasa sakit bahkan sesekali aku muntah. Ketika aku ingin berlari menuju kamar mandi kaki ku tersangkut bantal dan aku terjatuh. Badan ku tiba-tiba lemas dan aku tak bisa berdiri untuk pindah ke kasur. Aku berteriak memanggil ayah. Taklama itu ia datang ke kamar ku. " Kamu kenapa ? Muka mu pucat banget" tanya nya panik.
Seperti biasa ia segera membawa ku ke rumah sakit.
Dan setelah sampai rumah sakit dokter memeriksa ku. Nafas ku mulai tak terkendali. Sesekali aku melihat suster yang berlarian mengambil kan sesuatu untuk ku. Dokter memberikan beberapakali suntikan pada lengan ku. Yatuhan lengan ku, kaki ku banyak sekali memar yang membiru akibat suntikan-suntikan itu.

Minggu, 15 Mei 2011

Aku kuat aku bisa ayah !

Malam ini aku mulai semangat dan ceria. Semua yang ada di dekat ku menjadi sangat care.
YaTuhan jangan ubah smua nya Tuhan. Hentikan nafas ku ketika mereka tak sadar bahwa ada aku.
"Ayah tumben ke sini ?" Tanya ku heran karna ayah datang ke rumah.
"Ayah lagi kangen kamu aja. " Katanya.
Kita menghabiskan malam itu dengan cerita2 pengalaman kita yang lucu. Aku, kaka ku dan ayah saling bercerita dan tertawa. Namun saat saat indah itu aku meminta izin untuk pergi ke kamar terlebihdahulu.
"Ayah, kaka aku cape nih ah, aku ke kamar ya hehe" pamit ku dan berjalan menuju kamar.


Sebelum aku pergi tidur aku menggores kan tinta di kertas ku dan ku gambar sesuatu yang ada di pikiran ku.
Taklama dari itu nafas ku merasa terengah namun ku anggap itu tak apa-apa. Aku lanjut kan melengkapi gambarku.
Ketika gambar itu akan selesai namun gambar itu menjadi buruk tetesan darah segar yang mengalir di hidung ku menodai nya.
"YaTuhan jangan sekarang ! Jangan sekarang ! Aku gak mau ayah tau ! Jangan hancur kan suasana indah ini pleaaaase !" Pinta ku pada Tuhan. Ketika aku akan berjalan menuju kamar mandi aku mencoba berdiri namun aku terjatuh dan tertidur di lantai. Saat itu kaki ku tak dapat ku gerakkan. Di saaat itu aku hanya bisa untuk terdiam dan meneteskan airmata bersamaan dengan tetesan darah yang melumuri seluruh wajah ku dan baju ku. Namun aku harus tetap merasa hebat dan kuat. Sampai smua nya berhenti dan dapat berjalan.
Keadaan menjadi memburuk karena entah tiba tiba kepalaku menjadi linu dan seperti menahan benda yang berat. Aku mencoba bertahan dengan keadaan ku. Keadaan nya semakin memburuk ketika nafas ku terasa berhenti. Kini aku mencoba memanggil ayah. Namun suara ku terlalu kecil untuk ayah dengar. Aku mulai panik dan mulai lemas.



Ayah melihat bibi akan mengantarkan obat ke kamar dan ia meminta obat nya agar ia yang mengantar kan nya.
"Princess, minum obat yuk ?" Ayah mengetuk pintu kamarku.
"Sayang ?" Ia mengira aku sudah tidur ia terus menurus mengetuk pintu kamar ku.
Namun perasaaan nya menjadi khawatir ketika ia ingin mencoba masuk namun ia takut aku marah jika ia mencoba masuk tanpa aku izinkan.
Namun ia masuk tanpa izinku.
"Hey kok di bawah ? Ayo naek ke kasur ayo ah" ucap nya. Aku membelakangi ayah ku dan hanya mengangguk.
"Sayang , ayo ah kok masih disitu" katanya lagi.
"Ayah bisa kan ayah gendong aku" jawab ku.
"Kamu kenapa sayang ?" Tanpa jawaban ku ia menggendong ku dan berlari membawa ku ke mobil.



"Ayah kita mau kemana ?" Tanya ku dengan sisa suara ku yang masih tersisa.
"Kita ke rumah sakit" jawabnya singakat. Ayah membawa mobil nya dengan sangat kencang dan ia sering sekali membunyikan klakson nya .
"Ayah, pelan pelan. Aku masih kuat ayah" kata ku menenangkan ayah.
Ia tidak menjawab dan ia hanya meneteskan air mata namun ia hapus kembali. Ayah tak ingin aku melihat nya. Airmata ayah tertetes lagi dan saat itu aku mengusap air matanya dan berkata " ayah aku sayang ayah, jangan nangis karna aku".



Setelah sampai di rumah sakit beberapa suster membantu ku membersihkan smua nya. Dokter datang dan memberika suatu cairan yang ia suntikkan melalui tangan ku. Rasa nya sakit namun rasa sakit nya tak terasa. Aku mengaku bisa tapi hati tak bisa. Sesungguh nya aku hanya berpura-pura tegar, kuat dan merasa hebat.
Sebelum aku menutup mata ku aku berusaha melirik ayah yang berada di luar sana dan aku berusaha tersenyum untuk menandakan aku pasti bisa dan kuat.