BLOGGER TEMPLATES AND MySpace 1.0 Layouts »

Selasa, 29 Maret 2011

Aku dan Tuhan

Tuhan, andai kau tak sibuk di atas sana dan memberikan sedikit waktu untuk mengabul kan keinginan ku, aku pasti akan bahagia.


Langkah kaki ku kini menjadi rasa sakit ku.
Tuhan, andai mereka tau setiap ku langkahkan kakiku, aku merasakan tubuh ku seperti terombang ambing, merasakan sakit yang luar buasa. Namun ku berharap smua ini tak pernah mereka ketahui.
Senyum dan tawa bibir ku kini hanya pajangan dan sandiwara.
Tuhan, senyum ini dan tawa ini hanyalah keterpaksaan tuhan, maaf kan aku. Aku hanya ingin mereka bahagia dan tenang atas kondisiku.
Ayah-ibu yang slalu ku berikan hasil test palsu yang mengatakan "membaik" kini sering terulang dalam hidup ku. Ku harap mereka percaya dengan hasil palsu itu, dan tak pernah mengetahui yang asli begitu pun dengan teman-temanku.
Ku ingin tak semua nya seperti ini dan tak pernah ada yang bersedih. Berikan kebahagian ku untuk nya tuhan, dan berikan kesedihan nya untuk ku .
Badan ku terlalu sering merasakan mati rasa dan perih luar biasa rasa nya seperti darah-darah ku mempunyai jarum. Setiap ku gerakkan badan ku rasa nya air mata ini ingin turun namun aku tetap menjaga situasi.
Tuhan, berikan aku hidup yang panjang tuha meski pun rasa nya seperti ini. Aku masih ingin membahagiakan Ibu, ayah dan smua orang yang ku sayang.
Rizky, saat ini kau menjadi pria ke 2 dalam hati ku setelah ayah ku. Ku harap semua nya akan abadi. Sayang, kematian bukan penghalang cinta dan rasa kasih sayang. Meski nanti kau bersama orang lain ketika ku tak bernafas lagi namun ku harap rasa itu akan terus kita alirkan seperti sungai yang tak pernah berhenti.
Aku, ingin seperti anak dewasa lain nya. Tertawa dengan lepas, pergi kesana- kemari bersama teman-teman nya dan berbicara ini itu tanpa terpikirkan rasa sakit.
Tuhan, andai kau izin kan sekejap untuk aku merasakan hidup bebas tanpa rasa sakit ini walau pun 1 jam saja.
Tuhan, jika kau kata kan dosa pada perbuatan ku, katakan lah. Aku hanya tak ingin mereka bersedih, dan merasa iba pada ku.
"Kamu kenapa ?" Kata itu yang sering terlontar kan pada ku dengan banyak perhatian dan rasa iba.
Tuhan, ku harap semua ini hanya aku dan Tuhan yang mengetahui nya. Tuhan, kusampaikan tulisan ini untuk mu.
Tuhan, apakah aku akan segera sembuh ?
Tuhan, jangan kau ambil nyawaku ketika aku bersama mereka !
Tuhan, berikan kebahagian yang sangat luar biasa kepada mereka ketika aku pergi. Jangan pernah kau berikan setetes air mata yang turun.
Rukun kan lah dan bahagialah ketika aku pergi nanti.
Tak usah kalian cari dan sedihi kepergian ku, aku tetap bersama kalian...